Selasa, 18 November 2014

KISAH cinta Sahabat Ali Karomalloh Wajha

Hikmah&Hidayah - Ali Bin Abi talib waktu itu ingin melamar Fatimah, putri nabi Muhammad SAW. Tapi karena dia tidak mempunyai uang untuk membeli mahar, maka ia membatalkan niat itu. Ali segera berhijrah untuk bekerja dan mengumpulkan uang. Pada saat Ali sedang bekerja keras, ia mendengar khabar kalau Abu Bakar ternyata melamar Fatimah. Wah, bagaimana agaknya perasaan Ali, wanita yang sudah dia inginkan dilamar oleh seseorang yang ilmu agama nya lebih hebat dari dia. Tetapii Ali tetap bekerja dengan giat. Lalu setelah beberapa lama Ali mendengar kabar kalau lamaran Abu Bakar kepada Fatimah ditolak. Ali terpegun dan sedikit bergembira tentunya, kata Ali “waah, saya masih punya kesempatan ”. Setelah mendengar khabar itu, Ali bekerja lebih giat lagi agar cepat mengumpulkan uang dan segera melamar Fatimah. Tapi tak lama setelah itu, Ali mendengar khabar kalau Umar Bin Khatab melamar Fatimah. Wah, sekali lagi Ali mendahulukan orang lain, bagaimana perasaanya? Tapi tak berapa lama Ali mendengar kalau lamaran Umar bin Khatab ditolak. betapa senangnya Ali, mendengar kabar itu. Tapi tak lama kesenangan itu kembali pudar Karena terdengar khabar lagi, ternyata Usman bin Affan melamar Fatimah. ini sudah yang ketiga kalinya, kata Ali “mungkin kali ini diterima. Kalaulah Usmantidak melamar Fatimah secepat ini, InsyaAllah tidak lama lagi saya akan melamar Fatimah, tapi , apa hendak dikata , adakah mahu mengalah Dan sekali lagi, tidak berapa lama dari itu, khabar ditolaknya lamaran Usman bin Affan pun terdengar lagi, betapa bahagianya Ali. Semangat Ali untuk melamar Fatimah pun berkobar lagi, dan semangat itu didukung oleh sahabat2 Ali. Kata sahabat nya “pergilah Ali, lamar Fatimah sekarang, tunggu apa lagi?? kamu kan sudah bekerja keras selama ini, kamu juga sudah mengumpulkan harta dan cukup untuk membeli mahar. tunggu apa lagi??? Tunggu yang ke4 kalinya??? baik cepat!!!” Dengan segera Ali memeberanikan diri untuk menghadap ke Nabi Muhammad S.W.T dengan tujuan melamar Fatimah, dan sahabat2 nak tau??? LAMARANNYA DITERIMA!!! Oh rupanya : ternyata memang dari dulu Fatimah sudah mempunyai perasaan dengan Ali dan menunggu Ali untuk melamarnya. Begitu juga dengan Ali, dari dulu dia juga sudah mempunyai perasaan dengan Fatimah,. Tapi mereka berdua sabar menyembunyikan perasaan itu sampai saat nya tiba, sampai saatnya ijab Kabul disahkan . Wah..wah.. mereka hebat yaaa (harus kita contohi, sahabat-sahabat ). Walaupun Ali sudah merasakan kekecewaan 3 kali mendahulukan orang lain, akhirnya kekecewaan itu terbayar juga. Yup, sekali lagi, kata-kata ini pasti akan muncul dalam benak sahabat2 >>> “Jodoh memang tidak kemana” ,dari cerita itu, lebih memperjelas lagi kan bahwa “Cinta itu, mengambil kesempatan , atau mempersilakan yang lain” Cinta adalah hal fitrah yang tentu saja dimiliki oleh setiap orang,namun bagaimanakah membingkai perasaan tersebut agar bukan Cinta yang mengendalikan Diri kita, Tetapi Diri kita yang mengendalikan Cinta. Mungkin cukup sulit menemukan teladan dalam hal tersebut disekitar kita saat ini. Walaupun bukan tidak ada.. barangkali, kita saja yang tidak mengetahuinya. Dan inilah kisah dari Khalifah ke-4, Suami dari Putri kesayangan Rasulullah tentang membingkai perasaan dan Bertanggung jawab akan perasaan tersebut “Bukan janj-janji” -------------------------------------------------------------------------------- Dan ’Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan sahabat2nya tapi Nabi berkeras agar ia membayar bakinya Itu hutang. Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti. ’Ali adalah gentleman sejati., “Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!” Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggungjawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian. Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari (setelah mereka menikah) Fathimah berkata kepada ‘Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda” ‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu” Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu” ------------------------------------------------------------------------------- Ayahanda yang penyayang terus merenung puterinya dengan pandangan kasih sayang, "Puteriku, maukah engkau kuajarkan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kau pinta itu?" "Tentu sekali ya Rasulullah," jawab Siti Fatimah kegirangan. Rasulullah s.a.w. bersabda, "Jibril telah mengajarku beberapa kalimah. Setiap kali selesai sembahyang, hendaklah membaca 'Subhanallah' sepuluh kali, 'Alhamdulillah' sepuluh kali dan 'Allahu Akbar' sepuluh kali. Kemudian ketika hendak tidur baca 'Subhanallah', 'Alhamdulillah' dan 'Allahu Akbar' ini sebanyak tiga puluh tiga kali." Ternyata amalan itu telah memberi kesan kepada Siti Fatimah. Semua kerja rumah dapat dilaksanakan dengan mudah dan sempurna meskipun tanpa pembantu rumah. Itulah hadiah istimewa dari Allah buat hamba-hamba yang hatinya sentiasa mengingatiNya. Cerita ini adalah dikisahkan menurut penceritaan yang mudah untuk difahami,insyaAllah tegurlah ana jika ada yang tidak benar... "Jika kamu memelihara dirimu daripada sesuatu perkara yang haram kerana allah diatas wanita kesukaanmu kerana banyak bersabar , insyaAllah hanya dengan izin Allah akan menghalalkannya kepada mu atas kesabaranmu kerana Allah"
readmore »»  

Minggu, 19 Mei 2013

SMS TAUSYIAH LENTERA HATI:

Menikah adalah kehormatan bagi setiap muslim. Diri lebih terjaga, pahala terhampar luas dan hati menjadi lebih tentram. Maka awalilah pernikahan dengan menjauhi kemaksiatan. Orang beriman adalah ketika ibadah sudah menjadi kebutuhan bukan sebagai kewajiban, sedangkan orang bertakwa adalah bila hidupnya total semata-mata untuk Allah. Tiga keutamaan beristighfar: Dikeluarkan dari kesulitan Dikeluarkan dari kesedihan Mendapat rizki dari arah yang tidak disangka-sangka Tidak ada ceritanya orang akan bahagia, selama ia belum menepati janjinya. Karena janji yang belum ditunaikannya akan menyertainya berupa kesulitan-kesulitan. Kebaikan yang digunakan untuk menghina kejelekan, sama artinya kotoran yang dibersihkan dengan kotoran. Maka kebaikan menjadi tiada arti. Tiga prinsip hidup agar dicintai: 1. Jangan merepotkan orang lain 2. Jadikan orang nyaman dengan kita 3. Menebar manfaat sebanyak-banyaknya Tiga cara untuk melatih hati agar ikhlas dalam segala hal: 1. Sedekah diam-diam (rahasia) 2. Memberi pinjaman dari harta terbaik 3. Benci pujian dan cinta kritikan Tiga hal penyebab sedikitnya sahabat: 1. Wajah angker 2. Kikir, pelit, medit, bin bakhil 3. Kata-katanya pedas (sering menyakiti) Seandainya Rosulullah saat ini hidup dan tinggal serumah dengan kita, akan seperti apakah kita? Apakah rosul akan bahagia ataukah malah pamit pulang sambil menangis? Orang yang merasa letih menasehati seseorang tidak pula segera bertaubat, menandakan bahwa ia salah beraqidah. Bukankah hidayah itu milik Allah? Hal yang membuat hidup terasa letih adalah: sibuk mencari penilaian manusia, malu dengan keadaannya, dan iri melihat dunia menghampiri saudaranya. Rosulullah SAW bersabda: “sumpah itu penyebab lakunya barang dagangan, tetapi menghapus keberkahan laba” (Abu Hurairah:shahih Muslim) Ciri orang yang benar syukurnya adalah ia mencintai hidup dan dirinya sehingga ia tidak ingin bertukar nasib dengan orang lain walau orang lain tersebut terlihat lebih baik. Islam itu suci, begitu pula dakwah Islam. Maka janganlah mengotori Islam dengan mengatasnamakan dakwah. Tempuhlah jalan dakwah sesuai dengan Qur’an dan Sunnah. Cara sederhana untuk mengetahui sesuatu boleh atau tidak dalam Islam: 1. Perbuatan tersebut didoakan 2. Bayangkan jika perbuatan tersebut dilakukan ulama. Sesungguhnya Allah menolak sedekah dengan uang / harta yang buruk rupanya. Yang kita sendiri enggan melihatnya atau malu membelanjakannya. (QS2:267) Tidak semua manusia SIAP masuk syurga. Yaitu orang-orang yang mengatakan mereka BELUM SIAP untuk taat atau taubat saat ini. Kiat untuk menumbuhkan cinta pada Allah: 1. Baca qur’an dan maknanya 2. Jaga sholat walau berat diawal 3. Sedekah jadi hobi Seseorang yang hidup tapi belum juga bertemu dengan kebahagiaan, itu karena kurangnya ia menghargai dirinya sendiri dan tidak mau mengubah kebiasaan buruknya. Obat dari keputusaan adalah KEYAKINAN akan datangnya pertolongan Allah. Obat dari kemiskinan adalah membuang rasa malas. Dan obat dari penyakit adalah sedekah. Berhentilah mengeluh jika hidup ingin bahagia. Berhentilah berbuat maksiat jika hidup ingin diberkahi. Dan mendekatlah pada Allah jika persoalan hidup sulit teratasi. Orang yang sengaja membiarkan dirinya berlama-lama dalam kemaksiatan sehingga sulit lepas darinya, sama halnya dengan orang yang menabung kesusahan untuk masa depannya. Rosul SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah membenci orang yang selalu berwajah muram dihadapan kawan-kawannya” (HR. Ad-Dailami) Kalau kita bosan dengan keinginan yang tercapai, sampai kita merasa jenuh berdo’a, lalu bagaimana dengan Allah yang punya keinginan dengan kita, tapi tidak juga kita penuhi? Jangan menunggu waktu dan keajaiban datang hingga keadaan berubah. Sesungguhnya Allah menganugrahi akal kepada manusia untuk menemukan perubahan itu. Dari Abu Hurairah ra. “Jika kalian diundang (acara) hendaknya kamu penuhi. Jika sedang puasa hendaknya mendoakan dan jika tidak puasa hendaknya makan”. (HR. Muslim) Boleh jadi Allah mencintai amal yang sedikit tapi rutin dilakukan. Namun boleh jadi juga, Allah murka dengan dosa kecil yang diremehkan dan dilakukan berulang-ulang. Orang yang hebat dan berjiwa besar bukanlah karena dia banyak mendapat pujian, tapi bagaimana dia bangkit untuk sukses dari banyaknya hinaan dan rintangan. Dari Anas ra. : “Berbahagialah orang yang disibukkan dengan aibnya sendiri, sehingga ia tidak sempat memperhatikan aib orang lain.” (HR. Al-Bazzar dengan sanad hasan) Siapa saja yang membeli barang curian, sedangkan dia tahu bahwa barang tersebut adalah curian, maka dia bersekutu dalam dosa dan keburukannya. (HR. Al Hakim & Baihaki) Salah satu pembuka pintu rizki adalah meniatkan usaha/ bisnisnya untuk membantu berkembangnya dakwah islam dan bukan untuk memperkaya diri semata. Barang siapa takut kepada Allah, maka Allah akan menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Barang siapa tidak takut kepada Allah, maka Allah akan jadikannya takut segala sesuatu. (HR. Baihaki) Salah satu dari sekian banyak pembuka pintu rizki yang paling hebat adalah mengikhlaskan harta warisan haknya yang direbut oleh saudaranya. Orang menjadi hina karena dia senang menghina dirinya sendiri. Lidahnya hina dengan kata-kata kotor, matanya hina dengan memandang yang haram, dan kakinya hina karena melangkah ke tempat maksiat. Sebaik-baik menjenguk orang sakit adalah berdiri sebentar tidak berlama-lama. Dan ta’ziah (melayat) itu hendaknya cukup sekali saja. (HR. Ad Dailami) Orang yang hidupnya terjerat oleh kemaksiatan dan terus bergelimang maksiat tanpa merasa bersalah & menganggapnya bukan masalah, maka itulah masalah yang sesungguhnya. Resep bahagia setiap hari: 1. Menebar salam 2. Berwajah manis dan suka senyum 3. Selalu baik sangka pada setiap peristiwa 4. Suka memberi bukan meminta 5. Shalat tepat waktu Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Allah akan membaguskan takdir baginya. Barang siapa memaafkan seseorang sedangkan dia mampu membalas kejahatannya, maka Allah akan memberinya maaf pada hari kesulitan (kiamat). (HR. Ath-Thabrani) Tiada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada pencipta (Allah). (HR. Ahmad dan Al Hakim) Masalah terbesar seorang hamba adalah ketika Allah enggan menatapnya karena ia berputus asa dari rahmat-Nya, ragu dengan pertolongan-Nya, dan tidak bersyukur dengan apa yang ada. Obat dari cinta dunia adalah mengingat maut. Obat dari kesombongan adalah mengingat kesederhanaan Rosul SAW. Dan obat dari dosa adalah taubat. Sungguh merugi orang yang beribadah dan beramal sholeh selama sepekan, namun musnah dalam sekejap di malam minggu untuk menebus kemaksiatannya berkhalwat. Jangan mau jadi orang yang biasa-biasa saja. Tetapi jadilah orang yang istimewa disisi Allah, special dihadapan manusia, dan luar biasa diantara alam semesta. Sabar itu tanpa batas. Barang siapa membatasi kesabarannya dengan mengatakan: “Sabar kan ada batasnya!” berarti dia membatasi mengalirnya pahala bagi dirinya. Cara sederhana menghapus iri/ kedengkian adalah dengan mendoakan orang yang membuat kita iri/ dengki, agar dia diberi nikmat terus-menerus dan bertakwa. Semakin tinggi kepemahaman Islam seseorang, pasti ia akan dihiasi sifat-sifat mulia. Salah satunya adalah tidak suka memvonis atau sinis kepada saudaranya yang masih awam. Kebahagiaan orang yang bersahabat dengan orang sholeh: 1. Menjadi mulia bersama mereka 2. Terbebas dari iri, dengki, dan gossip. 3. Tercegah dari kemaksiatan 4. Diberi kesejukan hati 4 prinsip menjemput takdir baik setiap harinya: 1. Tidak mengeluh 2. Ikhtiar sungguh-sungguh 3. Tawakkal yang sempurna 4. Khusnudzon dengan apapun yang terjadi 3 macam usaha yang mengangkat derajat seseorang: 1. Berusaha agar umat sejahtera 2. Berusaha agar Islam bangkit dan Berjaya 3. Berusaha menyempurnakan ibadah yang masih sedikit Retaknya rumah tangga, sering terjadi karena jauh dari nuansa Islami, kehilangan rasa syukur atas apa yang dimiliki, serta mudah terpengaruh oleh omongan orang lain. Orang yang paling bodoh dan merugi adalah orang yang paling pandai mencari kekurangan dan kesalahan orang lain namun sulit melihat kekurangan dirinya sendiri. Banyak diantara kita yang memiliki cita-cita/ keinginan tapi belum pula dikabulkan. Mengapa? Tentu karena masih banyak keinginan Allah yang belum kita penuhi. Tips agar sukses berbisnis, skripsi, jodoh, dll: 1. Sabar dalam mengejar ridho-Nya 2. Sholat mempeng (rajin) 3. Perbanyak sedekah 4. Selalu berbuat baik (QS. 13:22) Orang gila yang sesungguhnya adalah orang yang menekuni aktivitas dunia dan meremehkan kehidupan akhirat. Mereka malu beramal akhirat dan bangga dengan dunianya. Obat malas dan jenuh dengan rutinitas adalah dengan mengingat teman-teman kita yang sudah sukses dan mengingat orang tua yang setia menunggu kesuksesan kita. SMS TAUSYIAH dari teman2ku: Ada dua hal yang dapat mematikan hati: 1. Banyak tidur 2. Banyak makan Sesungguhnya MENCINTAI itu sebuah KEPUTUSAN, ia bukan lagi proses menimbang-nimbang. Hati-hatilah mengambil keputusan. Tiap keputusan akan dimintai pertanggungjawaban. …hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk esok hari (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah… (Qs. Al Hasyr : 18) Tinggalkanlah gengsi hidup berawal dari mimpi (Bondan ft Fade 2 black, tapi sepertinya mimpi itu tidak akan terwujud diatas kasur, maka bangunlah! ===================== Sebenarnya masih buanyaaak banget nih di hape, tapi apa daya tangan sudah tak sanggup lagi mengetik..... Yah sudahlah... Wassalam.
readmore »»  

Jumat, 19 April 2013

kata Mutiara

“Jangan memandang rendah dan remeh orang lain, Hanya karena tak lebih pintar, tak lebih kaya, tak lebih beruntung Dan tak mempunyai pangkat sepertimu. Kadangkala di mata Allah Swt, batubara yang terlihat legam. Terlihat lebih berkilau dibanding dengan permata yang mahal harganya.” “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu. Salah seorang bertanya kepada Imam, Apakah tanda-tanda tawadhu itu? Beliau menjawab, Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran” “Jika orang dapat empat hal, ia dapat kebaikan dunia akhirat: Hati yang bersyukur, lidah yang berzikir, badan yang tabah pada cobaan, dan pasangan yang setia menjaga dirinya dan hartanya.” “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.” “Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah” “Tiga manusia tidak akan dilawan kecuali oleh orang yang hina : orang yang berilmu yang mengamalkan ilmunya, orang cerdas cendikia dan imam yang adil.” “Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan” “Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.” “Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan” “Sesungguhnya Allah mengampuni beberapa perilaku umatku, yakni (karena) keliru, lupa dan terpaksa. (HR. Ibnu Majah)” “Persahabatan ibarat sebiji benih yang ditanam, disiram dan dijaga rapi agar mengalir melalui kekuatan akarnya. Tunas yang kian berputik subur. Membesar menumbuhkan pohon. Berkembang menyerata ranting. Merimbun hijau dedaunan yang tak terhitung. Mewangi bunga-bungaan penuh aroma keharuman. Dan menghasilkan buah ranum yang segar dan menyehatkan. Subhanallah..” “Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan.(Bediuzzaman Said Nur)” “Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.(Bediuzzaman Said Nur)” “Barangsiapa masuk surga, ia bersenang-senang dan tidak bersedih, pakaiannya tidak usang dan kemudahannya tidak lenyap. (HR. Muslim)” “Dosa itu segala sesuatu yang menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain. (HR. Muslim)” “Orang yang sempurna imannya tidak akan meninggalkan suatu amalan yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah sekalipun terdapat ribuan alasan untuk meninggalkannya. (Sayyid Abdullah Al-Haddad)” “Janganlah membuatmu putus asa dalam mengulang-ulang doa, ketika Allah menunda ijabah doa itu. Dialah yang menjamin ijabah doa itu menurut pilihan-Nya padamu, bukan menurut pilihan seleramu. Kelak pada waktu yang dikehendaki-Nya, bukan menurut waktu yang engkau kehendaki. (Ibnu Atha’ilah)” “Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Allah akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia. (Sufyan bin Uyainah)” “Apa yang Allah pilihkan bagi hamba-Nya yang beriman adalah pilihan terbaik, meski tampak sulit, berat, atau memerlukan pengorbanan harta, kedudukan, jabatan, keluarga, anak, atau bahkan lenyapnya dunia dan seisinya. (Abdullah Azzam)” “Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaan pun disisi Allah.(Adh-Dhahhak)” “Allah akan menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya. (HR. Muslim)” “Ya Allah,perbaikilah agamaku yang merupakan sandaran segala urusanku.Dan perbaikilah urusan duniaku yang merupakan tempat tinggalku,dan perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembaliku..dan jadikanlah kehidupanku sebagai tambahan bagi kebaikanku dan kematianku sebagai tempat istirahat dari segala kejelekanku. (HR Muslim)”
readmore »»  

Jumat, 15 Maret 2013

INILAH ORANG-ORANG (PILIHAN) YANG DIDOAKAN OLEH PARA MALAIKAT

1. Orang yang Tidur dalam Keadaan Bersuci. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka Malaikat akan bersamanya didalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa, Ya ALLAH, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.” (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhu, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37) 2. Orang yang sedang Duduk Menunggu Waktu Shalat. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para Malaikat akan mendoakannya,‘Ya ALLAH, ampunilah ia. Ya ALLAH, sayangilah ia’.” (Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Shahih Muslim no. 469) 3. Orang-orang yang Berada di Shaf Barisan Depan di Dalam Shalat Berjama'ah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ALLAH dan para Malaikat-NYA bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan.” (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib radhiallahu 'anhu, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
readmore »»  

Minggu, 28 Oktober 2012

SENTUHAN QOLBU

Ingin sekali saya berkongsi pengalaman untuk kebaikan kita bersama. Mudah-mudahan, kita dapat memiliki sesuatu dalam artikel kali ini. Sebelum kita melangkah lebih jauh, marilah sama-sama kita istiqhfar kepada Allah swt. Sharemotivasi- Sentuhan Qalbu kali ini ingin mengupas sesuatu yang ada dalam diri kita. Bukan sedikit, tetapi besar ertinya kedalam hidup kita sebagai seorang hamba Allah. Mencari dan terus mencari, ungkapan yang selalu kita dengari. Tetapi sejauh mana kebenaran yang kita cari itu. Adakah ia tersasar? Ataupun terpesong dari simpangnya.. Sama-sama kita ikuti artikel ini.. Kehidupan yang selama ini kita cari selalu terletak pada satu dasar dimana diatasnya pudar, dibawahnya kepincangan. Kebahagian yang dicari manusia menerusi material, kemegahan laksana pohon-pohon muda yang tumbuh sesaat, berbuah sesaat, berbunga sesaat lalu apabila ditiupkan angin badai yang menimpa, pohon-pohon muda itu hilang kekuatan akarnya, menjadi rapuh umpama biskut yang dipijak-pijak, lalu ia menjadi debu-debu yang halus bertebaran jauh ke langit.. Kemudian, kita menangis, mencari tisu untuk merawat duka, tapi akhirnya, berdarah sentiasa mengalir, umpama hilang faktor clotting dalam darah.. Terus mengalir dari jiwa yang pening hingga meresap ke dalam botol akal fikiran. Lalu kita cepat-cepat membuat keputusan, memikirkan sejenak mengenai masa hadapan hingga tergambar di bayangan minda, rumah idaman, kereta besar, pangkat yang tinggi yang akhirnya kita merasakan ia adalah kebahagiaan yang perlu kita kecapi. Sesaat kita mendapat gelaran pangkat yang tinggi, hati kita selalu merasakan ia masih tidak mencukupi. Namun, diri kita tidak pernah kenal erti cukup dalam dunia maya ini. Kita terus mengejar dan mengejar sehingga berjaya mendapat pangkat yang lebih tinggi. Tiba-tiba badai musibah mengusik kita, datang tanpa diundang dalam rumah hati kita. Kita menjadi kaku dan layu, umpama cell-cell pohon dalam hati menjadi rapuh lalu terurai menjadi pohon tua yang menunggu masa menyembah bumi.. Inilah gambaran pohon hati yang sudah rosak.. Akarnya tidak disirami dan dibajai, sesaat berbuah tetapi hancur. Itulah gambaran kebahagian sesaat ... Sejenak kita renungkan dalam diri kita. Pejamkan mata kita. Lihatlah pada diri masing-masing. Pohon hati apakah yang telah kita tumbuhkan dalam dunia hati kita? Bagaimanakah selama ini kita menjalani kehidupan kita? Sudahkan selama ini hidup kita menjadikan kehidupan kita benar-benar mengabdikan diri kepada Allah? Sudahkan kita ikhlaskan diri kepada Allah? Tepuklah akal kita supaya ia berfikir untuk diri kita... Ketika kita pergi ke sekolah mahupun universiti, adakah kita telah mendidik pohon hati kita bahawa ijazah yang bakal dimiliki itu bukan untuk kita menjulang gelaran tetapi sesungguhnya demi pengabdian kita kepada Allah swt? Cubalah kita bertanya secara jujur pada diri kita sendiri. Mari kita lihat: Kemana selama ini, umur kita telah habiskan? Kemana selama ini, kehidupan kita selama ini berikan? Lihatlah diri kita ketika musibah itu datang. Berapa sering kita keluh kesal ? Malah, kita menyalahkan pula Allah kerana menurunkan dugaan sedemikian rupa. Kita tak dapat menerima takdir Allah.. Kita menyesali semua yang ada dalam hidup kita, seolah kita tidak pernah rasa puas dengan segala apa yang kita ada.. Kita tak menyedari sebenarnya hati kita yang sedang jauh dari Allah. Hati kita yang saat itu tak mampu merasakan bahwa Allah itu dekat dengan kehidupan kita. Bahkan akal keimanan kita dalam kehidupan kita sudah kering dan mati. Dan kitalah orang muda yang lupa kehidupan ini untuk apa... Marilah kita ucapkan istiqhfar kepada Allah. Mari kita memohon ampun kepada Allah... Astaghfirullah Para pembaca sekalian yang dirahmati Allah... Mungkin ketika kehidupan kita kering, Kita sedar bahawa kebahagian material dan duniawi itu semua hanya sesaat. dan kebahgiaan sebenar-benarnya adalah ketika kita menanam akar kecintaan kita kepada Allah, yang tumbuh masuk ke dasar hati. yang kemudian yang tumbuh tinggi menjadi pohon kehidupan, yang menghasilkan buah kebahagian yang selamanya kerana, kita merasakan Allah bersama kita, Allah menaungi kehidupan kita, Allah menjaga dirimu setiap saat meskipun ujian datang silih berganti, maka, mudahan-mudahan kita semua sama-sama dapat menyedari dan menyakini, jadikan Allah cita-cita hidup kita yang paling utama., nescaya Allah menjaga kehidupan kita di dunia dan di akhirat. "Teguhkan bahteramu kerana lautan yang kamu lalui itu terlalu dalam untuk diharungi, Banyakkanlah bekalan kerana perjalanan kita cukup jauh untuk dijalani, Ringankanlah belakangmu kerana yang didaki itu terlalu curam, Ikhlaskanlah segala perbuatanmu kerana yang menilai kita amat mengetahui dan maha melihat apa yang kita lakukan," Oleh itu, segala yang kita lahirkan dari hati kita, dari perbuatan kita, lakukankanlah kerana Allah swt, bukan untuk kemegahan dan keagungan yang kita cari, tetapi semata-mata kepada Allah, kerana keagungan kita akan ada bila Allah redha kepada kita. Jangan kita lupa, bahawa dalam kehidupan kita ini, ada satu pohon hati yang perlu kita bangunkan, tumbangnya pohon itu, maka ranaplah kehidupan kita.. Mudah-mudahan, kita diredhai Allah, semoga Allah mengampuni kita semua..amin..
readmore »»  

Rabu, 24 Oktober 2012

KISAH ENGGAN MELAKSANAKAN SHOLAT

Kisah nyata ini diceritakan sendiri oleh pelakunya dan pernah disiarkan oleh Radio Al Qur’an di Makkah al Mukarramah. Kisah ini terjadi pada musim haji dua tahun yang lalu di daerah Syu’aibah, yaitu daerah pesisir pantai laut merah, terletak 110 Km di Selatan Jeddah. Pemilik kisah ini berkata: Ayahku adalah seorang imam masjid, namun demikian aku tidak shalat. Beliau selalu memerintahkan aku untuk shalat setiap kali datang waktu shalat. Beliau membangunkan ku untuk shalat subuh. Akan tetapi aku berpura-pura seakan-akan pergi ke masjid padahal tidak. Bahkan aku hanya mencukupkan diri dengan berputar-putar naik mobil hingga jama’ah selesai menunaikan shalat. Keadaan yang demikian terus berlangsung hingga aku berumur 21 tahun. Pada seluruh waktu ku yang telah lewat tersebut aku jauh dari Allah dan banyak bermaksiat kepada-Nya. Tetapi meskipun aku meninggalkan shalat, aku tetap berbakti kepada kedua orang tuaku. [Inilah sekelumit dari kisah hidupku di masa lalu] Pada suatu hari, kami sekelompok pemuda bersepakat untuk pergi rekreasi ke laut. Kami berjumlah lima orang pemuda. Kami sampai di pagi hari, lalu membuat tenda di tepi pantai. Seperti biasanya kamipun menyembelih kambing dan makan siang. Setelah makan siang, kamipun mempersiapkan diri turun ke laut untuk menyelam dengan tabung oksigen. Sesuai aturan, wajib ada satu orang yang tetap tinggal di luar, di sisi kemah, hingga dia bisa bertindak pada saat para penyelam itu terlambat datang pada waktu yang telah ditentukan. Akupun duduk, dikarenakan aku lemah dalam penyelaman. Aku duduk seorang diri di dalam kemah, sementara disamping kami juga terdapat sekelompok pemuda yang lain. Saat datang waktu shalat, salah seorang diantara mereka mengumandangkan adzan, kemudian mereka mulai menyiapkan shalat. Aku terpaksa masuk ke dalam laut untuk berenang agar terhindar dari kesulitan yang akan menimpaku jika aku tidak shalat bersama mereka. Karena kebiasaan kaum muslimin di sini adalah sangat menaruh perhatian terhadap shalat berjamaah dengan perhatian yang sangat besar, hingga menjadi aib bagi kami jika seseorang shalat fardhu sendirian. Aku sangat mahir dalam berenang. Aku berenang hingga merasa kelelahan sementara aku berada di daerah yang dalam. Aku memutuskan untuk tidur diatas punggungku dan membiarkan tubuhku hingga bisa mengapung di atas air. Dan itulah yang terjadi. Secara tiba-tiba, seakan-akan ada orang yang menarikku ke bawah… aku berusaha untuk naik…..aku berusaha untuk melawan….aku berusaha dengan seluruh cara yang aku ketahui, akan tetapi aku merasa orang yang tadi menarikku dari bawah menuju ke kedalaman laut seakan-akan sekarang berada di atasku dan menenggelamkan kepalaku ke bawah. Aku berada dalam keadaan yang ditakuti oleh semua orang. Aku seorang diri, pada saat itu aku merasa lebih lemah daripada lalat. Nafaspun mulai tersendat, darah mulai tersumbat di kepala, aku mulai merasakan kematian! Tiba-tiba, aku tidak tahu mengapa…aku ingat kepada ayahku, saudara-saudaraku, kerabat-kerabat dan teman-temanku… hingga karyawan di toko pun aku mengingatnya. Setiap orang yang pernah lewat dalam kehidupanku terlintas dalam ingatanku…semuanya pada detik-detik yang terbatas…kemudian setelah itu, aku ingat diriku sendiri..!.!! Mulailah aku bertanya kepada diriku sendiri…apa engkau shalat? Tidak. Apa engkau puasa? Tidak. Apa engkau telah berhaji? Tidak. Apa engkau bershadaqah? Tidak. Engkau sekarang di jalan menuju Rabbmu, engkau akan terbebas dan berpisah dari kehidupan dunia, berpisah dari teman-temanmu, maka bagaimana kamu akan menghadap Rabb-mu? Tiba-tiba aku mendengar suara ayahku memanggilku dengan namaku dan berkata: “Bangun dan shalatlah.” Suara itupun terdengar di telingaku tiga kali. Kemudian terdengarlah suara beliau adzan. Aku merasa dia dekat dan akan menyelamatkanku. Hal ini menjadikanku berteriak menyerunya dengan memanggil namanya, sementara air masuk ke dalam mulutku. Aku berteriak-teriak…tapi tidak ada yang menjawab. Aku merasakan asinnya air di dalam tubuhku, mulailah nafas terputus-putus. Aku yakin akan mati, aku berusaha untuk mengucapkan syahadat….ku ucapkan Asyhadu…Asyhadu…aku tidak mampu untuk menyempurnakannya, seakan-akan ada tangan yang memegang tenggorokanku dan menghalangiku dari mengucapkannya. Aku merasa bahwa nyawaku sudah dalam perjalanan keluar dari tubuhku. Akupun berhenti bergerak…inilah akhir dari ingatanku. Aku terbangun sementara kau berada di dalam kemah…dan di sisiku ada seorang tentara dari Khafar al Sawakhil (penjaga garis batas laut), dan bersamanya para pemuda yang tadi mempersiapkan diri untuk shalat. Saat aku terbangun, tentara itu berkata: ”Segala puji bagi Allah atas keselamatan ini.” Kemudian dia langsung beranjak pergi dari tempat kami. Aku pun bertanya kepada para pemuda tentang tentara tersebut. Apakah kalian mengenalnya? Mereka tidak mengetahuinya, dia datang secara tiba-tiba ke tepi pantai dan mengeluarkanmu dari laut, kemudian segera pergi sebagaimana engkau lihat, kata mereka. Akupun bertanya kepada mereka: “Bagaimana kalian melihatku di air?” Mereka menjawab,”Sementara kami di tepi pantai, kami tidak melihatmu di laut, dan kami tidak merasakan kehadiranmu, kami tidak merasakannya hingga saat tentara tersebut hadir dan mengeluarkanmu dari laut.” Perlu diketahui bahwa jarak terdekat denga Markas Penjaga Garis Laut adalah sekitar 20 Km dari kemah kami, sementara jalannya pun jalan darat, yaitu membutuhkan sekitar 20 menit hingga sampai di tempat kami sementara peristiwa tenggelam tadi berlangsung dalam beberapa menit. Para pemuda itu bersumpah bahwa mereka tidak melihatku. Maka bagaimana tentara tersebut melihatku? Demi Rabb yang telah menciptakanku, hingga hari ini aku tidak tahu bagaimana dia bisa sampai kepadaku. seluruh peristiwa ini terjadi saat teman-temanku berada dalam penyelaman di laut. Ketika aku bersama para pemuda yang menengokku di dalam kemah, HP-ku berdering. segera HP kuangkat, ternyata ayah yang menelepon. Akupun merasa bingung, karena sesaat sebelumnya aku mendengar suaranya ketika aku di kedalaman, dan sekarang dia menelepon? Aku menjawab….beliau menanyai keadaanku, apakah aku dalam keadaan baik? Beliau mengulang-ulangnya, berkali-kali. Tentu saja aku tidak mengabarkan kepada beliau, supaya tidak cemas. Setelah pembicaraan selesai aku merasa sangat ingin shalat. Maka aku berdiri dan shalat dua rakaat, yang selama hidupku belum pernah aku lakukan. Dua rakaat itu aku habiskan selama dua jam. Dua rakaat yang kulakukan dari hati yang jujur dan banyak menangis di dalamnya. Aku menunggu kawan-kawanku hingga mereka kembali dari petualangan. Aku meminta izin pulang duluan. Akupun sampai di rumah dan ayahku ada di sana. Pertama kali aku membuka pintu, beliau sudah ada di hadapanku dan berkata: “Kemari, aku merindukanmu!” Akupun mengikutinya, kemudian beliau bersumpah kepadaku dengan nama Allah agar aku mengatakan kepada beliau tentang apa yang telah terjadi padaku di waktu Ashar tadi. Akupun terkejut, bingung, gemetar dan tidak mampu berkata-kata. Aku merasa beliau sudah tahu. Beliau mengulangi pertanyaannya dua kali. Akhirnya aku menceritakan apa yang terjadi padaku. Kemudian beliau berkata: ”Demi Allah, sesungguhnya aku tadi mendengarmu memanggilku, sementara aku dalam keadaan sujud kedua pada akhir shalat Ashar, seakan-akan engkau berada dalam sebuah musibah. Engkau memanggil-manggilku dengan teriakan yang menyayat-nyayat hatiku. Aku mendengar suaramu dan aku tidak bisa menguasai diriku hingga aku berdo’a untukmu dengan sekeras-kerasnya sementara manusia mendengar do’aku". Tiba-tiba, aku merasa seakan-akan ada seseorang yang menuangkan air dingin di atasku. Setelah shalat, aku segera keluar dari masjid dan menghubungimu. Segala puji bagi Allah, aku merasa tenang bagitu mendengar suaramu. Akan tetapi wahai anakku, engkau teledor terhadap shalat. Engkau menyangka bahwa dunia akan kekal bagimu, dan engkau tidak mengetahui bahwa Rabbmu berkuasa merubah keadaanmu dalam beberapa detik. Ini adalah sebagian dari kekuasaan Allah yang Dia perbuat terhadapmu. Akan tetapi Rabb kita telah menetapkan umur baru bagimu. Saat itulah aku tahu bahwa yang menyelamatkan aku dari peristiwa tersebut adalah karena Rahmat Allah Ta’ala kemudian karena do’a ayah untukku. Ini adalah sentuhan lembut dari sentuhan-sentuhan kematian. Allah Ta’ala ingin memperlihatkan kepada kita bahwa betapapun kuta dan perkasanya manusia akan menjadi makhluk yang paling lemah di hadapan keperkasaan dan keagungan Allah Ta’ala. Maka semenjak hari itu, shalat tidak pernah luput dari pikiranku. Alhamdulillah. Wahai para pemuda, wajib atas kalian taat kepada Allah dan berbakti kepada kedua orang tua. Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua kami, terimalah taubat kami dan taubat mereka dan rahmatilah mereka dengan rahmat-Mu. Sumber: Majalah Qiblati Edisi 10 tahun II, Juli 2007 M
readmore »»  

Selasa, 18 September 2012

KATA MUTIARA ISLAMI

Keberanian untuk mengatakan tak tahu untuk yang tak diketahuinya jauh akan lebih menenangkan dan dihormati daripada selalu ingin kelihatan serba tahu atau sok tahu Konflik biasanya terjadi karena saya benar dan kamu salah, berilah kesempatan hati mengatakan kita benar dan diapun boleh jadi benar,Insya Allah akan mudah cari solusi. Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa nafsunya.(Ibnu Attailllah as Sakandari) Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib) Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. (Sayidina Ali bin Abi Thalib) Kata kata Mutiara Islam Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas dengan kebajkan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan itulah akhlaq manusia.(Nasirin) Kata kata Mutiara Islam Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.(Sayidina Ali bin Abi Thalib) Kata kata Mutiara Islam Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Umar bin Khattab) Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi) Kata kata Mutiara Islam Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin Kattab) Kata kata Mutiara Islam Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari.(Bediuzzaman Said Nursi) Kata kata Mutiara Islam Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.(Bediuzzaman Said Nursi) Kata kata Mutiara Islam Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg.(Bediuzzaman Said Nursi) Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan.(Bediuzzaman Said Nur) Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (taqdir) dari Allah dengan senang hati.(Ali bin Husein) Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.(Bediuzzaman Said Nur) Pangkal dai semua kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah.(Abu Sualeman Addarani) Kata kata Mutiara Islam. Orang yang paling mulia diantara manusia adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan paling siap menghadapinya dengan bekal amal shalih. Tengoklah kembali perjalanan Kita saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya. Potensial pilihan Kita begitu melimpah, keputusan Kita dapat saja merubah hidup Kita secara dramatis dalam waktu singkat. Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah. Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah. Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak terbatas. Sukses yang sudah Kita alami di masa lalu akan membantu untuk memotivasi Kita di masa yang akan datang. Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika nafkah yang didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat, semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan. Jika niat sudah terpancang karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator yang utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita. Jangan sampai kita terlena kata mutiara untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini yaitu mengumpulkan perbekalan untuk menuju kampung akhirat yang kekal. Jadi perkayalah diri Kita baik dengan materi maupun dengan ruhani, dan bagikan kekayaan tersebut kepada orang-orang yang ada disekitar Kita, terutama yang lebih membutuhkan. Jangan terpaku dengan asumsi dan persepsi sendiri, karena bisa salah. Cobalah mulai membuka pikiran Kita terhadap pikiran orang lain, tentu saja dengan filter nilai-nilai yang Kita anut. Seperti perkelahian orang yang kecil dengan orang yang besar, jika mengadu tenaga atau kekuatan tentu saja si kecil akan kalah, tetapi dengan kecerdikan, si besar bisa dikalahkan. Kita hanya memerlukan rencana yang sederhana dan tetap sederhana, yang penting Kita konsisten menjalankannya. Dua hal yang perlu Kita ketahui sebelum memulai bisnis, pertama ketahuilah bahwa bisnis itu tidak mudah, kedua bekali diri Kita dengan sikap dan keterampilan yang memadai. Tetapi yakinlah bahwa Kita bisa. Rencana adalah jembatan menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan. Putuskan apa yang Kita inginkan, kemudian tulislah sebuah rencana, maka Kita akan menemukan kehidupan yang lebih mudah dibanding dengan sebelumnya. Kunci pengelolaan waktu yang efektif: mengeset prioritas dan konsentrasi pada satu pekerjaan pada satu waktu. Untuk mencapai puncak, Kita harus melalui anak tangga dan terus menerus naik, maka Kita akan mencapai puncak yang Kita inginkan. Jika sukses merupakan akibat, tentu saja ada sebabnya. Jadi langkah pertama jika Kita ingin sukses ialah dengan mengetahui terlebih dahulu sebab-sebab yang membuat orang lain sukses. Apa yang membedakan Kita dengan orang lain yang sukses? Jawabannya karena Kita tidak mengerjakan apa yang orang sukses kerjakan. Segala sesuatu yang kita kejar selalu menuntut bayaran. Hal yang paling umum yang diperlukan saat mengejar cita-cita ialah mengganggu zona nyaman. Suatu saat mungkin Kita merasa dunia ini bau terasi, kemana pun Kita pergi bau terasi selalu tercium. Sebelum Kita memutuskan bahwa dunia ini penuh dengan terasi, periksalah diri Kita mungkin ada terasi pada kumis atau pakaian Kita. Menghilangkan sifat dengki pada diri kita akan membantu kita menuju kesuksesan baik dunia maupun akhirat. Dengan disiplin bukan saja kita tidak mendapatkan sangsi, tetapi dengan disiplin kita akan meraih sukses, terhindar (insya Allah) dari kecelakaan, dan disiplin juga adalah ibadah. Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. (Ali bin Abi Thalib) Belajarlah membaca tanda-tanda kebesarann-Nya, dengan tidak selalu berburuk sangka atas apapun yang ada. Karena apapun yang tampak dan ada itu adalah Firman-Nya yang tersirat. (Iman Zenit). kemerdekaan adlh hak asasi yg manusiawi paling hakiki di antara individu. krn agama adlh Dogma yg bersaing antara Tuhan-Tuhan yg di perAgamakan.(Iman Zenit). Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain walau terkadang qt sllu mrasa di rugikan, jangan berhenti,sebelum Allah benar-benar memberhentikan langkah dan hidup qt. Jangan gampang menyerah selagi msih bs brnafas dan msh kuat berdiri.(Iman Zenit). Jangan berburuk sangka atas Semua yang terjadi, pahit/manis. karena Allah punya cara trSendiri ngasih jalan. Semuanya tak ada yg kebetulan, semua yg terjadi pahit / manis itu adalah Firman-NYA yg tak tertulis. Semangatt..!!! (Iman Zenit). Kenalilah diri sejauh mana kamu mengenalinya, Sampai mengenal siapa yang mennciptakanmu? Itulah arti hidup yang sesungguhnya! (Iman Zenit). Allah maha Rahman dan Rahim, dan itu di antarakan lewat proses, jalani saja apapun yang ada.(Iman Zenit). Hidup adalah reflexy dari prilaku kita, jadi apapun yang kita lakukan pada orang lain akan terjadi juga pada kita. karena itu berbuat baiklah mumpung kita masih di beri waktu.(Iman Zenit). Tuhan punya cara lain ngasih jalan, jadi jalani saja yang ada. Semangat!(Iman Zenit). Jangan meminta Tuhan untuk selalu membimbing langkah kita, kalo kita sendiri belum siap untuk melangkah.(Iman Zenit). Yang penting bagi pimpinan bukan memaksa anggotanya menaati kepada perintahnya, tapi membuat paham apa yang terbaik yang harus dilakukannya dengan penuh kesadaran. Sikap emosional merupakan ciri belum terampil mengendalikan diri. Bagaimana mungkin dapat mengendalikan orang lain dengan baik, bila diri sendiri kurang terkendali. Komentar spontan kita mungkin hanya satu patah kata, tapi bisa melukai hati dan menimbulkan kebencian mendalam, oleh karena itu waspadalah walau hanya sepatah kata. Hati manusia berubah-ubah, sekarang marah mungkin besok lusa sudah reda bahkan mungkin lebih sayang kepada kita, oleh karena itu jangan mendendam atau benci ber-kepanjangan. Akan ada saat hati menjadi sedih dan gelisah. Jangan biarkan larut dan mencuri hidup kita, bangkitlah, sibuklah, bergaulah dengan orang yang manfaat dan banyaklah berzikir. Berani hidup harus berani menghadapi masalah, jangan takut dan jangan gentar, hadapi dengan benar dan tawakal, karena setiap masalah sudah diukur Allah sesuai kemampuan kita. Kita tak memiliki apapun dan tak dimiliki siapapun selain milik Allah. Hidup di dunia hanyalah mampir sejenak, mencari bekal untuk pulang dan menanti saat maut menjemput. Kebiasaan melemparkan kesalahan dan tanggungjawab kepada orang lain, selain akan menambah masalah, juga akan menjatuhkan kredibilitas, dan menghilangkan kepercayaan. Siapapun yang merindukan sukses, maka harus bertanya pada dirinya seberapa jauh dan sungguh-sungguh untuk berjuang, karena tiada kesuksesan tanpa perjuangan. Air yang lembut bisa mempersatukan bahan besi, semen, kerikil, pasir sehingga menjadi beton yang kokoh. Memang kelembutan hatilah yang akan bisa mempersatukan. Jangan takut menjadi tua, karena pasti menua. Tapi takutlah tak menjadi dewasa, karena kedewasaan sikaplah yang menjadi jalan kebahagiaan dan kemuliaan. Tak perlu menjawab penghinaan dengan penghinaan lagi, cukup jawablah dengan evaluasi diri, gigih memperbaiki diri, dan beri bukti yang tak terpungkiri. Orang yang sedikit pengetahuan, wawasan dan pengalaman, seperti yang terbelenggu dan dipenjara oleh keterbatasannya, hidup tak akan leluasa dan sulit untuk berbahagia. Tak jujur adalah penjara, yang membuat diri dicekam takut terbongkar, mudah untuk berdusta, nikmat apapun tak akan ternikmati, maka jujur adalah hidup merdeka. Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan kamu zuhud atau tidak cinta kepada dunia.(Rasulullah) Semakin ingin menunjukan diri kita agar diakui, dihormati, maka semakin tertekan, tegang dan melelahkan bathin, dan biasanya makin tak disukai. Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah semuanya pada Allah, lalu penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintahNya, dan larikanlah dirimu dari laranganNya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu, setelah itu keluar, untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bgaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga.(Syekh Abdul Qodir al-Jaelani) Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa nafsunya.(Ibnu Attailllah as Sakandari) Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib) Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. (Sayidina Ali bin Abi Thalib) Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas dengan kebajkan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan itulah akhlaq manusia.(Nasirin) Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.(Sayidina Ali bin Abi Thalib) Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. (Ibnu Mas’ud) Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. (Ali bin Abi Thalib) Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi) Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin Kattab) Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari.(Bediuzzaman Said Nursi) Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.(Bediuzzaman Said Nursi) Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg.(Bediuzzaman Said Nursi) Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan.(Bediuzzaman Said Nur) Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (taqdir) dari Allah dengan senang hati.(Ali bin Husein) Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.(Bediuzzaman Said Nur) Pangkal dai semua kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah.(Abu Sualeman Addarani) Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaan pun disisi Allah.(Adh-Dhahhak) Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu, apapun yang dilihat, didengar, dirasakan jadi samudera ilmu yang membuatnya kian bijak, arif dan tepat dalam menyikapi hidup ini Mustahil semua orang akan menyukai kita — walau kita berbuat baik semaksimal mungkin. Tak usah aneh dan kecewa, terus saja berbuat yang terbaik, karena itulah yang kembali kepada kita.
readmore »»