Rabu, 14 Maret 2012

PEMUDA BERUNTUNG

Rasulullah meletakkan tangannya di atas dada pemuda itu, lalu berdoa, “Allahumma ihdi qalbahu, wa ighfir dzanbahu, wa hashshin farjahu (Ya Allah, tunjukilah hatinya, dan ampunilah dosanya, dan jagalah kemaluannya).
Siapa Pemuda yang sangat beruntung itu, mendapat doa langsung dari Rasulullah?
Ini ceritaku.
...
Ketika Rasulullah di kelilingi oleh para sahabatnya di sebuah majelis, tiba-tiba seorang pemuda masuk dan toalh-toleh ke kiri dan ke kanan, seperti sedang mencari seseorang. Ketika bersitatap mata dengan Rasulullah, pemuda itu datang menghampiri beliau.
Pemuda itu hanya memandanagi Rasulullah yang dikelilingi oleh para sahabatnya.

Dengan berani ia berkata, “Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk ...”
Semua mata melihat dan mendengar kalimat apa yang akan diucapkan oleh Pemuda itu.
Pemuda itu berkata lagi, ‘Wahai Rasulullah, izinkan aku unutk berzina.”

Aneh! Seterus terang itu?!
Apakah Rasulullah marah pada Pemuda yang berkata meminta izinnya untuk berzina. Berzina!
Rasulullah memandangi pemuda itu. Sejurus kemudian, Rasulullah pun bersabda dengan tenang.

“Apakah engkau rela jika itu terjadi pada ibumu?”
Pemuda itu bangkit. Terlintas di pikirannya sang Ibu berzina. Ia berkata, “Tidak. Aku tidak rela terjadi pada Ibuku.”
Dengan tenang Rasulullah bersabda lagi, “begitu pula orang lain, mereka tentu tidak rela itu terjadi pada ibu mereka.”

Setelah itu, Rasulullah mengejutkan pemuda itu dengan bertanya, ‘Apakah engkau rela itu terjadi pada saudara perempuanmu?”
Pemuda itu bangkit lagi. Terlintas dalam imajinasi saudara perempuannya yang pandai menjaga diri tiba-tiba berzina. Maka, ia berkata, “Tidak. Aku tidak rela itu terjadi pada saudara perempuanku.”
Rasulullah bersabda, “Begitu pula orang lain, mereka tentu tidak rela itu terjadi pada saudara perempuan mereka.”

Setelah itu Rasulullah bertanya, “Apakahh engkau rela itu terjadi pada bibimu?”
Berkali-kali pemuda itu menjawab, “Tidak...tidak...”
Rasulullah bersabda, “Buatlah orang lain menyukai sesuatu seperti yang engkau suka untuk dirimu. Dan, buat mereka membenci sesuatu yang engkau benci.”

Saat itu Pemuda itu mengaku salah. Dengan rendah hati ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar Dia menyucikan hatiku.”
Rasulullah memanggil Pemuda itu. Ia duduk di hadapan beliau. Dan, berdoalah Rasulullah seperti apa yang didoakan tadi.

Pemuda itu keluar seraya berkata, ‘Demi Allah, ketika aku masuk menemui Rasulullah, tidak ada sesuatu yang paling aku sukai melebihi zina. Tetapi, ketika keluar dari beliau, tidak ada sesuatu yang palingv aku benci melebihi zina.”Lihat Selengkapnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar